Sarung, Sejarah dan Filosofinya
Tema Ramadhan Bercerita tentang sarung. Outfit yang satu ini sangat banyak muncul di bulan Ramadhan.
Sarung di masa lalu identik dengan busana yang dikenakan oleh para santri, namun dalam perkembangannya tidak lagi. Kini sarung banyak dipakai untuk melakukan berbagai macam aktivitas, seperti sholat, bepergian atau menghadiri undangan.
Bentuknya yang merupakan lembaran kain dan disambung di bagian tepinya selalu mengalami perkembangan.
Coraknya semakin beragam, demikian pula modelnya. Bahkan sekarang ada sarung semi celana ataupun sarung lucu untuk anak -anak.
Meski demikian tampaknya model sarung klasik masih lebih digemari.
Sebagai outfit untuk sholat atau acara -acara lain sarung bisa dikombinasikan dengan jas, hem, baju takwa, kaos polo atau bahkan kaos biasa. Asal bisa menyesuaikan warnanya tampilan sarung akan tampak bagus.
Meski begitu banyak pemakainya, sarung bukan busana asli Indonesia. Sarung mulai masuk Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para pedagang dari Arab dan India. Nah, sejak saat itu sarung menjadi busana yang sering dipakai oleh orang Indonesia.
Di balik tampilannya yang banyak disukai orang sarung ternyata menyimpan berbagai filosofi yang menarik.
Bentuknya yang longgar dan tanpa ikatan atau kancing mengajarkan pada pemakainya untuk memiliki pemikiran yang longgar atau lapang dalam menerima kebaikan dan melepaskan diri dari ikatan-ikatan rasa sombong, takabur juga sifat-sifat negatif lainnya.
Selain untuk busana dalam keseharian sarung bisa dimanfaatkan untuk selimut, alas duduk, bahkan untuk penutup kepala di kala panas matahari. Ini bermakna agar para pemakainya belajar menjadi manusia yang bisa banyak memberikan manfaat bagi orang sekitarnya.
Baca Juga : Apakah perbedaan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)?
Ya, karena agama mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi manusia yang lain.
Sarung itu Pakaian Sederhana, Tapi Bisa Menambah Wibawa
Sarung sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam Indonesia dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Pakaian berupa kain yang dililitkan ke tubuh ini terasa praktis ketika dikenakan. Lebih sehat dan kelihatan lebih berwibawa. Apalagi outfitnya dikenakan berbarengan dengan baju koko dan peci atau songkok.
Indonesia sebagai negara yang plural sudah tentu memiliki ragam produk sarung sesuai dengan asal daerahnya. Setiap daerah memiliki penghargaan dan simbol masing-masing pada sarung yang dipakai.
Bagi umat Islam Indonesia, sarung sudah menjadi bagian dari kegiatan ibadah yaitu salat. Pakaian ini sangat populer mulai dari anak-anak hingga orang tua. Alasan yang paling banyak membuat orang lebih senang menggunakan sarung untuk salat karena nyaman, dan lebih terjaga kebersihannya.
Dalam Ramadan bercerita 2024 ini saya menampilkan outfit sarung sebagai pakaian untuk ibadah atau salat. Saya sudah memilih sarung untuk salat sejak SD, ketika masih menjadi murid di salah satu pondok pengajian di kampung. Semua anak-anak pengajian diwajibkan untuk memakai sarung ketika belajar ngaji, meskipun celana panjang juga sudah mulai digunakan di pondok pengajian lain.
Sampai sekarang sarung masih selalu menjadi outfit salat bersama peci dan baju koko. Rasanya lebih bersih dan terlihat lebih berwibawa. Penampilannya memang sederhana, tetapi aura yang keluar dari sarung ini sungguh kuat.
Salam Ramadhan...:)
Sumber : Berbagi Sumber
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW
Belum banyak yang tahu kalau makam Nabi Muhammad merupakan makam dengan lapisan segel paling ketat di dunia. Mari kita bahas Nabi Muhammad wafat di rumah Aisyah dan dimakamkan persis
Haruskah kita merayakan Hari Pria Internasional? Sejarah, Kontroversi, dan Maknanya
Setiap Tahun Pada Tanggal 19 November, Hari Pria Internasional (HPI) Dirayakan Di Seluruh Dunia. Banyak orang akan bertanya-tanya mengapa pria perlu merayakan hari kesadaran ke
Hari Pelajar Internasional
Hari Pelajar Internasional diperingati pada tanggal 17 November. Pada hari ini, kita mengenang keberanian ribuan pelajar di Praha yang berjuang demi kebanggaan nasional dan hak atas p
Kisah Juraij, Ahli Ibadah yang Justru Durhaka kepada Ibunya
Kisah Juraij merupakan cerita yang sarat akan pelajaran berharga tentang hubungan antara seorang anak dan orang tuanya. Juraij, seorang ahli ibadah yang hidup pada masa Bani Israil, ter
Kisah Urwah bin Zubair yang Membuat Kita Semakin Tabah Menjalani Hidup
Hisyam, putra Urwah bin Zubair meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya pergi mendatangi Al Walid bin Abdil Malik. Ketika sampai di Wadil Qura, dia merasakan rasa nyeri di kakinya. Ke
Al-Khawarizmi: Bapak Matematika Dunia dan Penemu Angka Nol
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm (sekarang Uzbekistan), adalah salah satu ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia. Karyanya mencakup bidang mat
Pelajaran dari Luqmanul Hakim kepada Anaknya
Luqmanul Hakim merupakan salah satu sosok yang namanya diabadikan dalam Al-Quran karena kebijaksanaannya yang luar biasa. Ia bukan seorang nabi, namun Allah SWT menganugerahkan kepadany
Di Balik Sosok Khalid bin Walid yang Kebal Terhadap Racun
Khalid bin Walid adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam yang dikenal karena kegigihannya di medan perang. Ia diberi julukan Saifullah atau Pedang Allah oleh Nabi Muhammad SAW
Hari Palang Merah Indonesia, 3 September atau 17 September?
Kawula Muda, ada yang bisa bedainnya? Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap 3 September. Tapi, enggak hanya 3 September, 17 September juga dirayakan sebagai Hari Pal
Teaching Factory/TEFA
Pembelajaran teaching factory adalah metode pembelajaran berpusat produksi atau jasa yang menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktek) yang berdasar pada prosedur dan stan