Di Balik Sosok Khalid bin Walid yang Kebal Terhadap Racun
Khalid bin Walid adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam yang dikenal karena kegigihannya di medan perang. Ia diberi julukan Saifullah atau Pedang Allah oleh Nabi Muhammad SAW karena keberaniannya yang luar biasa dan keahliannya dalam memimpin pasukan muslim. Sosoknya sangat dihormati bukan hanya karena kehebatan militernya, tetapi juga karena memiliki sejumlah karomah, salah satunya adalah kebal terhadap racun. Kejadian ini merupakan salah satu bukti nyata dari keimanan dan kepercayaan Khalid kepada Allah SWT yang luar biasa kuat.
Kisah kebalnya Khalid bin Walid terhadap racun terjadi ketika ia berada di medan perang Persia. Salah satu peristiwa paling legendaris adalah ketika Khalid menantang seorang ratu Persia yang terkenal dengan kelicikannya. Sang ratu ingin menguji Khalid dengan memberikan racun yang mematikan, berharap bisa membunuhnya secara licik. Namun, Khalid bin Walid menerima tantangan tersebut tanpa ragu sedikitpun. Sebelum menenggak racun, Khalid mengucapkan doa penuh keyakinan kepada Allah: Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai'un fil ardhi walaa fis-samaa'i, wahuwas-samii’ul ‘aliim (Dengan nama Allah, yang dengan menyebut-Nya, segala sesuatu di bumi maupun di langit tidak akan membahayakan, Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui). Setelah menenggak racun, Khalid tidak menunjukkan gejala keracunan sama sekali, membuat lawannya tercengang.
Kisah ini bukan hanya memperlihatkan karomah yang Allah SWT berikan kepada Khalid, tetapi juga menjadi bukti betapa kuatnya iman Khalid. Ia sepenuhnya percaya bahwa hidup dan matinya berada di tangan Allah. Kejadian ini menyebar luas, membuat nama Khalid bin Walid semakin ditakuti oleh musuh-musuhnya. Mereka bukan hanya takut pada kehebatan militer Khalid, tetapi juga kekuatan spiritualnya yang tampaknya tak tergoyahkan.
Selain kebal terhadap racun, Khalid bin Walid dikenal karena kontribusi besarnya dalam berbagai perang besar seperti Perang Mu'tah, Yarmuk, dan penaklukan Syam. Di setiap medan tempur, Khalid menunjukkan taktik militer yang brilian dan kemampuan untuk membaca situasi dengan tepat. Kepemimpinannya yang tenang dan percaya diri membuat pasukannya merasa aman di bawah komandonya. Hal ini juga didukung oleh kepribadiannya yang sederhana dan tidak haus akan kekuasaan, meskipun ia memimpin banyak kemenangan gemilang.
Khalid bin Walid adalah sosok yang selalu siap mengorbankan dirinya demi kejayaan Islam. Meskipun dikenal sebagai jenderal perang yang hebat, Khalid tidak pernah merasa sombong dengan pencapaiannya. Ia selalu mengembalikan segala bentuk pujian kepada Allah SWT, menyadari bahwa semua keberhasilan yang ia raih semata-mata berkat pertolongan-Nya. Kejadian kebal racun hanya menambah keyakinan umat Islam bahwa Khalid memang telah diberikan keistimewaan oleh Allah.
Dalam kesehariannya, Khalid adalah sosok yang sederhana dan penuh kasih sayang kepada sesama. Meskipun dikenal sebagai sosok yang tangguh di medan perang, ia juga dikenal sangat ramah dan rendah hati di kehidupan pribadinya. Keberaniannya di medan perang tidak membuatnya keras terhadap orang lain. Ia justru dikenal sangat penyayang terhadap keluarganya dan selalu menjaga akhlaknya dengan baik.
Karomah yang dimiliki Khalid bin Walid juga memperlihatkan bahwa kekuatan terbesar seorang muslim bukan hanya datang dari fisik, tetapi dari kekuatan iman yang kokoh. Khalid tidak pernah gentar menghadapi musuh karena ia yakin sepenuhnya bahwa Allah selalu bersamanya. Kejadian kebal terhadap racun ini hanya salah satu dari banyaknya tanda-tanda kekuasaan Allah yang terlihat melalui sosok Khalid.
Kisah ini juga menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam tentang pentingnya memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. Seorang mukmin yang teguh dalam keimanannya tidak akan mudah digoyahkan oleh apapun, baik ancaman fisik maupun nonfisik. Khalid bin Walid adalah bukti nyata dari seorang pejuang yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki spiritualitas yang tinggi.
Dalam berbagai literatur Islam, Khalid bin Walid tetap dikenang sebagai salah satu sahabat Nabi yang paling berjasa dalam menyebarkan Islam. Meskipun ia meninggal bukan di medan perang, Khalid bin Walid tetap dikenang sebagai "Pedang Allah" yang tak pernah patah dan sosok yang kebal terhadap segala bentuk bahaya, termasuk racun.
@hijratiime
1 Komentar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW
Belum banyak yang tahu kalau makam Nabi Muhammad merupakan makam dengan lapisan segel paling ketat di dunia. Mari kita bahas Nabi Muhammad wafat di rumah Aisyah dan dimakamkan persis
Haruskah kita merayakan Hari Pria Internasional? Sejarah, Kontroversi, dan Maknanya
Setiap Tahun Pada Tanggal 19 November, Hari Pria Internasional (HPI) Dirayakan Di Seluruh Dunia. Banyak orang akan bertanya-tanya mengapa pria perlu merayakan hari kesadaran ke
Hari Pelajar Internasional
Hari Pelajar Internasional diperingati pada tanggal 17 November. Pada hari ini, kita mengenang keberanian ribuan pelajar di Praha yang berjuang demi kebanggaan nasional dan hak atas p
Kisah Juraij, Ahli Ibadah yang Justru Durhaka kepada Ibunya
Kisah Juraij merupakan cerita yang sarat akan pelajaran berharga tentang hubungan antara seorang anak dan orang tuanya. Juraij, seorang ahli ibadah yang hidup pada masa Bani Israil, ter
Kisah Urwah bin Zubair yang Membuat Kita Semakin Tabah Menjalani Hidup
Hisyam, putra Urwah bin Zubair meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya pergi mendatangi Al Walid bin Abdil Malik. Ketika sampai di Wadil Qura, dia merasakan rasa nyeri di kakinya. Ke
Al-Khawarizmi: Bapak Matematika Dunia dan Penemu Angka Nol
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm (sekarang Uzbekistan), adalah salah satu ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia. Karyanya mencakup bidang mat
Pelajaran dari Luqmanul Hakim kepada Anaknya
Luqmanul Hakim merupakan salah satu sosok yang namanya diabadikan dalam Al-Quran karena kebijaksanaannya yang luar biasa. Ia bukan seorang nabi, namun Allah SWT menganugerahkan kepadany
Hari Palang Merah Indonesia, 3 September atau 17 September?
Kawula Muda, ada yang bisa bedainnya? Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap 3 September. Tapi, enggak hanya 3 September, 17 September juga dirayakan sebagai Hari Pal
Teaching Factory/TEFA
Pembelajaran teaching factory adalah metode pembelajaran berpusat produksi atau jasa yang menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktek) yang berdasar pada prosedur dan stan
Sibuk Kerja Cari Uang Bukan Jaminan Dapat Uang Banyak
Sibuk kerja cari uang bukan jaminan dapat uang banyak. kalau rejeki diukur dari volume kerja maka kuli bangunanlah yang harusnya dapat uang banyak. Antara kerja dan rejeki itu dua hal
Allahuakbar