Remaja Juara, Remaja Bertakwa
Gak perlu dijelasin panjang lebar tentang asal muasal kita dilihat dari sisi biologis. Yang pasti, semua berawal ketika sebuah sperma berhasil membuahi sel telur. Keberhasilan ini bukan tanpa perjuangan lho. Karena sebelum terjadi pembuahan, sekitar 100-300 juta sperma berlomba-lomba agar bisa membuahi sel telur.
Ini kompetisi hidup dan mati. Karena rute menuju sel telur adalah perjalanan yang berbahaya. Fear factor mah lewat. Bayangin, dari sekian juta sperma hanya satu yang akan berhasil menembus permukaan sel telur, meninggalkan ekornya di luar, inilah yang disebut pembuahan. Pada saat itu juga, permukaan sel telur akan menjadi tak tertembus oleh sperma lainnya. Udah full booked!
Setelah serangkaian perubahan komplek, yaitu 7 hari setelah pembuahan, sel telur tadi tertanam di dinding rahim. Pada saat inilah kehamilan terjadi. Terus janin berkembang selama 9 bulan 10 hari hingga tiba waktunya kita melihat dunia. Tangis bayi memecah kesunyian ruang bersalin. Tangis haru membasahi pipi orang tua kita. Alhamdulillah…
Berbahagialah kita yang sukses nongol melihat dunia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karena bukan cuman 9 bulan 10 hari kita ngendon di perut ibu tersayang. Jauh sebelum itu terjadi, kita telah berhasil memenangkan sebuah kompetisi hidup dan mati. Kamu bersaing dengan ratusan juta benih yang juga ingin lahir ke dunia. Itulah proses reproduksi yang jarang kita ketahui. Jadi sebenarnya, kita sudah jadi juara sejak lahir. Yes!
Juara Dunia Akhirat
Sebagai seorang remaja muslim yang kiyut bin sholeh, kita layak menyandang gelar juara dunia akhirat. Lantaran Allah swt udah ngasih predikat umat terbaik pada kaum muslimin seperti dalam firman-Nya:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.(QS. Ali-Imran [3]: 110)
Pengertian umat terbaik adalah umat yang memberikan kebaikan dan manfaat bagi umat lainnya. Imam Ahmad meriwayatkan, ”Seseorang bangkit dan menuju Nabi saw ketika beliau berada di dalam mimbar, lalu bertanya: ’Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling baik?’, Beliau bersabda: ’Manusia yang paling baik adalah yang paling tenang, paling bertakwa, paling giat menyuruh kepada yang makruf (kebaikan), paling gencar melarang kemungkaran (keburukan), dan paling rajin silaturahmi.’” Ini kan umat Islam banget!
Sebagai umat pilihan, kita punya peluang besar untuk menikmati surga. Sementara Allah swt justru menutup pintu surga bagi orang-orang kafir dan ahli kitab seperti disebutkan dalam surat Al-bayyinah ayat 8. Makanya, teteplah bangga sebagai muslim hingga akhir hayat. Kita sudah menjadi juara dunia akhirat. Rasullulah saw mengingatkan:
”Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka raihlah kematiannya dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir serta memberikan kepada manusia sesuatu yang dia sendiri ingin diberi sesuatu yang seperti itu.”(HR. Ahmad)
Beruntung sekali kita sebagai muslim yang termasuk umat pilihan dan berpeluang besar menikmati syurga-Nya di akhirat kelak. Jadi, nggak ada alasan dong bagi kita untuk minder dengan Islam. Justru kita mesti bangga menjadi bagian dari umat juara. Otreh?!
Be Your Self Aja..
Belon afdhol kalo rasa bangga cuman mangkal di dalam hati. Kebanggaan mesti dikasih ekspresi tanpa mengurangi porsi sikap rendah hati. Untuk menjaga biar rasa bangga tetep hadir tanpa cela, ekspresi yang ditunjukkan juga nggak boleh basi. Apalagi sampe ngasih kesempatan sifat riya ikutan nyempil di hati. Cukup kebanggaan itu kita tunjukkan seperti cita rasa khas muslim sejati.
Sebagai pribadi, kita adalah makhluk terbaik yang Allah ciptakan dengan segala plus dan minusnya. Gak perlu minder dengan kekurangan diri kita. Karena kita sang jawara. Dan gak perlu juga sombong dengan kelebihan diri kita. Karena masih banyak yang lebih baik dari kita. Yang penting, jadilah diri sendiri. Tunjukan kalo kita memang layak menjadi juara sesuai dengan kemampuan kita. Gak mesti sama seperti orang lain. Tiap orang kan punya keahlian yang berbeda. Makanya kenali potensi diri lalu ukir prestasi. Tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa.
Sebagai muslim sejati, pastinya percaya akan kebaikan yang diperoleh saat kita taat ama aturan Allah swt. Apalagi kelemahan kita sebagai manusia gak tau dengan akurat apa yang terbaik buat diri kita. Terkadang kita pikir pacaran itu bermanfaat, gak taunya malah menjerumuskan kita dalam jeratan nafsu syahwat. Terkadang kita pikir nutup aurat itu cupu (culun punya), kenyataannya menjadikan martabat diri kita lebih mulia. Makanya Allah swt menurunkan risalah Islam untuk memuliakan manusia.
Sebagai ekspresi kebanggaan terhadap Islam yang jempolan, udah sewajarnya kalo kita tunduk dan ikhlas ngikutin aturan hidup Islam. Nggak pake nyari-nyari alasan biar lolos dari kewajiban taat ama Allah dan Rasul-Nya. Allah swt berfirman yang artinya: ”Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata”.(QS. Al-Ahzab [33]: 36)
Ekspresi kebanggaan juga wajib kita tunjukkan dengan memupuk kepedulian kita terhadap Islam dan kaum Muslimin di seluruh dunia. Sebagai juara sejak lahir, kita pasti bisa kasih kontribusi terbaik untuk kebangkitan Islam dan kaum Muslimin. Rasul saw bersabda: ”Siapa saja di pagi hari tidak memikirkan masalah kaum Muslimin, maka bukan termasuk golongan mereka (kaum Muslimin)(HR. Al-Hakim).
Udah saatnya kita berani nunjukkin kebanggaan sebagai remaja juara. Nggak malu-malu kucing lagi menampilkan cita rasa Muslim yang gaul, syar’i, dan mabda’i. Siap menjadi garda terdepan sebagai pembela Islam. Agar semuanya bisa dijalani, perlu persiapan matang dengan getol mengenali Islam lebih dalam. Sehingga kita bisa menjadi pribadi bertakwa yang menguatkan pondasi remaja juara. Ayo segera ngaji, nggak pake lama. Kita pasti bisa![]
Sumber : WAG Rahmad Taher
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW
Belum banyak yang tahu kalau makam Nabi Muhammad merupakan makam dengan lapisan segel paling ketat di dunia. Mari kita bahas Nabi Muhammad wafat di rumah Aisyah dan dimakamkan persis
Haruskah kita merayakan Hari Pria Internasional? Sejarah, Kontroversi, dan Maknanya
Setiap Tahun Pada Tanggal 19 November, Hari Pria Internasional (HPI) Dirayakan Di Seluruh Dunia. Banyak orang akan bertanya-tanya mengapa pria perlu merayakan hari kesadaran ke
Hari Pelajar Internasional
Hari Pelajar Internasional diperingati pada tanggal 17 November. Pada hari ini, kita mengenang keberanian ribuan pelajar di Praha yang berjuang demi kebanggaan nasional dan hak atas p
Kisah Juraij, Ahli Ibadah yang Justru Durhaka kepada Ibunya
Kisah Juraij merupakan cerita yang sarat akan pelajaran berharga tentang hubungan antara seorang anak dan orang tuanya. Juraij, seorang ahli ibadah yang hidup pada masa Bani Israil, ter
Kisah Urwah bin Zubair yang Membuat Kita Semakin Tabah Menjalani Hidup
Hisyam, putra Urwah bin Zubair meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya pergi mendatangi Al Walid bin Abdil Malik. Ketika sampai di Wadil Qura, dia merasakan rasa nyeri di kakinya. Ke
Al-Khawarizmi: Bapak Matematika Dunia dan Penemu Angka Nol
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm (sekarang Uzbekistan), adalah salah satu ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia. Karyanya mencakup bidang mat
Pelajaran dari Luqmanul Hakim kepada Anaknya
Luqmanul Hakim merupakan salah satu sosok yang namanya diabadikan dalam Al-Quran karena kebijaksanaannya yang luar biasa. Ia bukan seorang nabi, namun Allah SWT menganugerahkan kepadany
Di Balik Sosok Khalid bin Walid yang Kebal Terhadap Racun
Khalid bin Walid adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam yang dikenal karena kegigihannya di medan perang. Ia diberi julukan Saifullah atau Pedang Allah oleh Nabi Muhammad SAW
Hari Palang Merah Indonesia, 3 September atau 17 September?
Kawula Muda, ada yang bisa bedainnya? Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap 3 September. Tapi, enggak hanya 3 September, 17 September juga dirayakan sebagai Hari Pal
Teaching Factory/TEFA
Pembelajaran teaching factory adalah metode pembelajaran berpusat produksi atau jasa yang menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktek) yang berdasar pada prosedur dan stan