Kecanduan Pengguna, Keuntungan Aplikasi Media Sosial
Mengapa kita terkadang sulit lepas dari sebuah gawai (smartphone)? Salah satu alasannya adalah media sosial. Media sosial adalah sebuah media daring (online), yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet.
Di media sosial, para penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, berjejaring dan berbagai kegiatan lainnya. Dengan menggunakan teknologi website atau aplikasi, media sosial mengubah suatu bentuk interaksi ke dalam bentuk dialog interaktif digital. Beberapa contoh aplikasi media sosial yang banyak digunakan adalah Facebook, Youtube, Whatsapp, Instagram dan masih banyak lainnya.
Dengan segala kemudahan yang diperoleh selama menggunakan aplikasi media sosial tersebut, seperti kemudahan mendapatkan informasi, berbagi ide ataupun foto, tanpa disadari banyak dari kita sebagai pengguna lupa akan batasan-batasan terutama soal waktu yang akhirnya membuat kita kecanduan dan sulit melepaskan diri dari gawai yang sudah terpasang aplikasi media sosial tersebut.
Ternyata aplikasi media sosial memang sengaja dirancang untuk membuat kita kecanduan. Rasa kecanduan kita adalah sumber keuntungan bagi perusahan media sosial. Semakin lama penggunanya menghabiskan waktu menjelajahi di aplikasinya, akan semakin banyak iklan yang muncul dan ditampilkan, maka mereka akan mendapatkan keuntungan dari iklan tersebut. Sehingga, para perusahaan aplikasi media sosial tersebut akan berlomba-lomba merenggut perhatian penggunanya.
Bagaimana cara mereka membuat kita sebagai penggunanya merasa kecanduan ? Berikut beberapa penyebabnya:
1. Linimasa
Dari aktivitas yang kita lakukan, perusahan media sosial mengamati setiap aktivitas kita di aplikasi mereka. Seperti memata-matai dan menganalisa terus menerus apa yang kita lihat, tonton, “like” atau sukai, apa yang kita baca, siapa teman akrab bahkan keluarga kita, bahkan di tahun politik seperti saat ini mereka bisa mengetahui siapa politisi yang kita dukung. Lama-lama kelamaan, mereka memahami hal apa yang menjadi kesukaan dan selera kita.
Dengan analisa dan pemahaman mereka tersebut, mereka akan memanfaatkannya dengan menaruh linimasa yang kita sukai, setiap saat. Perusahaan tersebut tidak peduli baik buruknya konten yang mereka tampilkan di linimasa kita, karena yang penting, konten mereka terpilih akan menyita perhatian dan membuat kita lebih lama menghabiskan waktu di aplikasi.
2. Dopamin
Apa yang kita rasakan ketika mendapatkan “like” atau “follower” dari teman di media sosial? Perasaan senang? Dihargai? Ingin menerima lagi? ini bukanlah sebuah kebetulan. Perusahaan media sosial tahu betul kalau kita diberi “like”, notifikasi, komen atau pesan maka otak kita akan menghasilkan semburan dopamin.
Dopamin adalah zat yang mempengaruhi rasa bahagia dan rasa dihargai. Meski demikian, jika hal tersebut berlangsung berlebihan bisa berbahaya.
Setiap kali memakai media sosial kita diberi dopamin dengan cara yang tepat untuk memaksimalkan kecanduan kita. Sebagian orang merasa gelisah, jika tidak membuka media sosial.
3. Notifikasi
Pemasukan perusahaan media sosial akan berkurang ketika kita tidak membuka dan menggunakan aplikasi media sosial. Jadi, mereka memberikan notifikasi dengan bunyi yang ceria, untuk mengajak kita kembali membuka media sosial, lagi dan lagi.
Notifikasi ini membuat kita semakin sulit berkonsentrasi pada kegiatan produktif di dunia nyata. Bahkan tidak sedikit menjauh kita dari orang-orang yang justru berdekatan secara fisik dan nyata di sebelah kita.
Berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, durasi penggunaan internet per hari yaitu 1-3 jam sebanyak 43,89 %, 4-7 jam sebanyak 29,63% dan lebih dari 7 jam sebanyak 26,48%, sehingga bisa dirata-ratakan penggunaan internet mencapai 3-5 jam/per harinya dengan layanan yang banyak diakses untuk aplikasi pesan singkat dan media sosial.
Coba dibayangkan, berapa banyak waktu yang telah banyak terbuang. Kalau tidak hati-hati, waktu kita yang berharga bisa terbuang sia-sia, hanya untuk keuntungan perusahan media sosial atau pihak lainnya.
Pilihan ada di tangan kita semua.
Sumber : aptika.kominfo.go.id
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW
Belum banyak yang tahu kalau makam Nabi Muhammad merupakan makam dengan lapisan segel paling ketat di dunia. Mari kita bahas Nabi Muhammad wafat di rumah Aisyah dan dimakamkan persis
Haruskah kita merayakan Hari Pria Internasional? Sejarah, Kontroversi, dan Maknanya
Setiap Tahun Pada Tanggal 19 November, Hari Pria Internasional (HPI) Dirayakan Di Seluruh Dunia. Banyak orang akan bertanya-tanya mengapa pria perlu merayakan hari kesadaran ke
Hari Pelajar Internasional
Hari Pelajar Internasional diperingati pada tanggal 17 November. Pada hari ini, kita mengenang keberanian ribuan pelajar di Praha yang berjuang demi kebanggaan nasional dan hak atas p
Kisah Juraij, Ahli Ibadah yang Justru Durhaka kepada Ibunya
Kisah Juraij merupakan cerita yang sarat akan pelajaran berharga tentang hubungan antara seorang anak dan orang tuanya. Juraij, seorang ahli ibadah yang hidup pada masa Bani Israil, ter
Kisah Urwah bin Zubair yang Membuat Kita Semakin Tabah Menjalani Hidup
Hisyam, putra Urwah bin Zubair meriwayatkan bahwa pada suatu hari ayahnya pergi mendatangi Al Walid bin Abdil Malik. Ketika sampai di Wadil Qura, dia merasakan rasa nyeri di kakinya. Ke
Al-Khawarizmi: Bapak Matematika Dunia dan Penemu Angka Nol
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm (sekarang Uzbekistan), adalah salah satu ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia. Karyanya mencakup bidang mat
Pelajaran dari Luqmanul Hakim kepada Anaknya
Luqmanul Hakim merupakan salah satu sosok yang namanya diabadikan dalam Al-Quran karena kebijaksanaannya yang luar biasa. Ia bukan seorang nabi, namun Allah SWT menganugerahkan kepadany
Di Balik Sosok Khalid bin Walid yang Kebal Terhadap Racun
Khalid bin Walid adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam yang dikenal karena kegigihannya di medan perang. Ia diberi julukan Saifullah atau Pedang Allah oleh Nabi Muhammad SAW
Hari Palang Merah Indonesia, 3 September atau 17 September?
Kawula Muda, ada yang bisa bedainnya? Hari Palang Merah Indonesia (PMI) diperingati setiap 3 September. Tapi, enggak hanya 3 September, 17 September juga dirayakan sebagai Hari Pal
Teaching Factory/TEFA
Pembelajaran teaching factory adalah metode pembelajaran berpusat produksi atau jasa yang menyelaraskan pengajaran dan pelatihan (praktek) yang berdasar pada prosedur dan stan